JAKARTA - Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo menekankan pentingnya peran UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini disampaikan pada MNC Forum ke-78 yang digelar di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Jakarta, Kamis (27/2/2025).
Dalam sambutannya, Hary Tanoesoedibjo menyebut jumlah UMKM yang saat ini jumlahnya sangat penting untuk diperhatikan. Ia melihat, dengan produktivitas UMKM yang diharapkan bisa meningkat, maka bukan tidak mungkin target pertumbuhan 8% bisa tercapai.
“Saya rasa ke depan saya lihat juga akan seperti itu, karena basis UMKM kita kan besar sekali, ada atau 60 juta lebih mungkin ya. Itu membayangkan kalau produktivitasnya meningkat 10, 20, 30 persen, ekonomi kita akan menggeliat sangat luar biasa,” katanya.
Hary Tanoesoedibjo lebih lanjut menyampaikan bahwa UMKM menjadi salah satu syarat agar target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dapat terwujud. Ia pun berharap agar pemerintah bisa terus melakukan pendampingan kepada para UMKM.
Hal senada pun diungkapkan oleh Menteri UMKM Maman Abdurrahman. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Maman menyampaikan kontribusi UMKM sangat besar di masa-masa sulit, misalnya krisis moneter di tahun 1998 dan juga pandemi Covid-19.
“Sektor UMKM menjadi sektor yang diunggulkan, menangani, ataupun menjadi tulang punggung di tengah badai COVID. Tidak ada yang meragukan itu. Di saat mungkin korporasi-korporasi besar dulu lantah, terjerembak, jatuh, tapi UMKM bertahan,” jelasnya.
Kendati demikian, Maman menyoroti meski kenyataannya UMKM sebagai tulang punggung perekonomian negara, namun tanpa disadari UMKM masih ditempatkan pada posisi problem sosial. Saat ini UMKM masih masuk dalam perspektif tanggung jawab sosial perusahaan.
“Artinya keterlibatan kita sebagai korporasi dalam berkontribusi terhadap UMKM, semata-mata tidak lebih dari pendekatan sosial. Kita harus rumah dengan pendekatan tanggung jawab bisnis perusahaan,” katanya.
Maman menjelaskan, dengan pendekatan tanggung jawab bisnis perusahaan, UMKM memiliki kelangsungan bisnis yang berkelanjutan. Dengan terikatnya UMKM dalam kemitraan dan pendekatan bisnis, maka akan tercipta profesionalisme dalam tubuh UMKM.
“Kami mengajak kepada teman-teman, mari kita libatkan UMKM dalam pendekatan kemitraan, dalam pendekatan B to B, dalam pendekatan profesionalisme,” tutupnya.
(Taufik Fajar)