Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon mengalami peningkatan transaksi secara bertahap sejak diluncurkan pada 26 September 2023.
Sejak peluncuran hingga 28 Februari 2025, volume transaksi IDXCarbon tercatat mencapai 1.578.443 tCO2e, dengan akumulasi nilai transaksi sekitar Rp77,25 miliar, demikian menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Inarno Djajadi mengatakan, hingga saat ini terdapat 110 pengguna jasa yang telah memperoleh izin untuk bertransaksi di bursa karbon.
"Sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 28 Februari 2025 tercatat 110 pengguna jasa yang mendapatkan izin," ujar Inarno.
Sedianya bursa karbon menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mendorong praktik keberlanjutan dan transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Dalam proses ini, OJK mendorong pendalaman pasar bursa karbon melalui sinergi dengan sejumlah kementerian dan lembaga (K/L).
(Feby Novalius)