Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hadapi Ujian Berat, Bos Pertamina Bertekad Kurangi Impor BBM di Tengah Kasus Korupsi

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 05 Maret 2025 |06:29 WIB
Hadapi Ujian Berat, Bos Pertamina Bertekad Kurangi Impor BBM di Tengah Kasus Korupsi
Hadapi Ujian Berat, Bos Pertamina Bertekad Kurangi Impor BBM di Tengah Kasus Korupsi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan tetap menyalurkan energi ke seluruh masyarakat Indonesia di tengah kasus korupsi tata kelola minyak mentah. Sejalan dengan itu, Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri memastikan akan memperbaiki tata kelola minyak mentah dan bertekad mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Pertamina sebagai salah satu aset bangsa memiliki tugas penting untuk memastikan penyaluran energi ke seluruh negeri berjalan dengan baik. Kami memahami bahwa saat ini Pertamina sedang menghadapi ujian yang cukup berat," kata Simon di Graha Pertamina, Jakarta, Selasa 4 Maret 2025.

1. Operasional Pertamina Tetap Berjalan dan Hormati Proses Hukum

Simon menambahkan, saat ini operasional Pertamina tetap berjalan seperti biasa dan memastikan tidak ada gangguan sedikit pun dalam distribusi energi ke seluruh wilayah Indonesia. Di sisi lain, pihaknya juga menghormati proses hukum yang sedang berjalan di Kejaksaan Agung yang menyeret beberapa petinggi Pertamina di anak usaha.

"Kami juga telah memberikan pendampingan kepada rekan-rekan kami yang saat ini tengah menjalani proses hukum, dengan harapan agar seluruh proses dapat berjalan sebagaimana mestinya dan memberikan kejelasan bagi masyarakat," kata Simon.

2. Perbaikan Tata Kelola Minyak Mentah

Simon bertekad untuk mengurangi ketergantungan impor minyak mentah maupun BBM. Salah satu caranya adalah memaksimalkan produksi minyak dalam negeri dengan pengolahan di kilang. Selain itu pihaknya akan berkolaborasi dengan BPH Migas.

"Soal perbaikan tata kelola minyak mentah, kami akan berkolaborasi dengan pihak eksternal, terutama Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), karena sudah termasuk dalam pengawas yang memastikan penyaluran dan distribusi bahan bakar bersubsidi (PSO)," ujar Simon.

Tercatat, saat ini produksi minyak mencapai sekira 580.000 barel per hari, sementara kebutuhan BBM mencapai 1,4 juta barel per hari, sehingga masih dilakukan impor BBM untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Kami berbenah diri, perbaikan tata kelola di seluruh aspek, baik itu tata kelola impor. Dengan memanfaatkan lebih banyak minyak mentah dalam negeri, kami bisa mengurangi ketergantungan terhadap sumber dari luar dan memperkuat ketahanan energi nasional," kata Simon.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement