Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ketum Kadin Temui Dubes Tajikistan, Bahas Potensi Perluasan Pasar CPO ke Asia Tengah dan Eropa 

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Kamis, 06 Maret 2025 |21:06 WIB
Ketum Kadin Temui Dubes Tajikistan, Bahas Potensi Perluasan Pasar CPO ke Asia Tengah dan Eropa 
Ketum Kadin dan Dubes Tajikistan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie bertemu Dubes Tajikistan untuk Indonesia H.E. Ardasher Qodiri untuk membahas potensi perluasan pasar kedua negara, khususnya untuk komoditas CPO (Curde Palm Oil).

1. Bahas Potensi Perluasan Penjualan CPO

Anindya Bakrie mengatakan pertemuan dengan Dubes Ardasher Qodiri ini salah satunya membahas potensi perluasan penjualan CPO ke pasar Asia Tengah, dan ke Eropa melalui pintu Tajikistan. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan nilai ekspor RI.

"Intinya pertemuan ini adalah bagaimana Tajikistan bisa menjadi mitra kita di Asia Tengah untuk bisa mengakses pasar di sekitarnya dan pasar di Eropa," ujarnya di Menara Kadin, Kamis (6/3/2025).

Pada kesempatan itu, Anindya menjelaskan saat ini minyak sawit Indonesia memang masih mendapatkan kampanye hitam dari negara - negara Eropa. Hal ini membuat minyak sawit atau produk turunan sawit dari Indonesia sulit untuk diterima oleh Eropa.

"Tajikistan tidak pernah ada masalah untuk mengekspor ke Eropa. Jadi ini bisa dikaji lebih lanjut, mungkin ini salah satu cara melayani Asia Tengah dan Eropa," tambahnya.

 

2. Bisa Temukan Langkah Konkret

Anindya Bakrie berherap, lewat pertemuan dengan Dubes Tajikistan kedepan bisa menemukan langkah konkret untuk meningkatkan akses pasar komoditas Indonesia khususnya produk olahan sawit kembali masuk ke negara Eropa.

Dubes Tajikistan untuk Indonesia H.E. Ardasher Qodiri mengatakan saar ini hampir semua produk yang dihasilkan dari Tajikistan mengadopsi konsep ramah lingkungan. Terutama kaitannya dengan konsimsi listrik industri yang menggunakan energi terbarukan. 

Konsep industri ramah lingkungan ini lah yang dinilai Dubes Tajikistan bisa membantu Indonesia untuk sedikit keluar dari masalah kampanye hitam sawit Indonesia di Eropa. Karena Indonesia akan mengirim sawit ke Tajikistan dahulu sebelum dijual ke pasar Eropa 

"Jadi bahkan kita menyarankan kepada Pak Bakrie bahwa palm oil anda juga bisa diubah menjadi palm oil hijau, untuk ekspor ke negara-negara lain yang mencoba untuk menghentikan palm oil Indonesia. Tapi dengan cara ini akan menjadi sejenis penyelesaian," pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement