JAKARTA - Kenapa BBM di Malaysia bisa murah? Harga bahan bakar minyak (BBM) di Malaysia lebih murah bukanlah tanpa alasan. Murahnya harga BBM di Malaysia pun kembali menjadi sorotan usai baru-baru ini PT Pertamina (Persero) tersandung kasus korupsi hingga dugaan pengoplosan Pertamax dengan Pertalite.
Patut diketahui bahwa harga BBM di Malaysia untuk Research Octane Number (RON) 95 dibanderol dengan harga RM 2,05 per liter atau setara Rp11.743/liter (kurs Rp3.693 per MYR) bahkan untuk BBM dengan RON 97 dijual seharga RM 3,43 per liter atau setara dengan Rp12.666. Dengan jauhnya perbandingan harga BBM Malaysia dengan harga BBM di Indonesia, Lalu apa penyebab kenapa BBM di Malaysia bisa murah?
Besarnya anggaran subsidi BBM di Malaysia membuat harga BBM bisa terus ditahan walaupun terdapat peningkatan harga minyak. Tak hanya itu, Pemerintah Malaysia juga memberikan subsidi justru terhadap bahan bakar yang mempunyai kualitas tinggi yaitu RON 95.
Tak hanya itu, Pemerintah Malaysia juga menerapkan kebijakan Automatic Pricing Mechanism (APM) yang bertujuan untuk menstabilkan harga BBM dengan mengimbangi porsi pajak dan subsidi sesuai fluktuasi harga minyak dunia.
Dengan begitu pemerintah Malaysia hanya akan memberlakukan subsidi BBM ketika harga minyak dunia mengalami kenaikan. Lalu sebaliknya, jika harga minyak dunia sedang turun dengan angkat dibawah 81 USD per barelnya, maka pemerintah Malaysia akan menerapkan pajak serta mengurangi subsidi.
Lebih lanjut, Pemerintah Malaysia juga memberlakukan sistem subsidi yang terbatas dan hanya disalurkan kepada konsumen tertentu yang menggunakan kartu khusus dengan kuota 100 liter per bulannya. Nantinya ketika penerima BBM subsidi tersebut membeli bensin dengan kartu tersebut maka akan otomatis mendapatkan diskon.
Adapun untuk jumlah subsidi yang diberikan oleh Pemerintah Malaysia juga terbilang lebih kecil dibandingkan dengan Indonesia, hal ini membuat mengapa harga BBM di Malaysia jauh lebih murah.
Alasan konkret kedua adalah fakta bahwa Malaysia merupakan negara pengekspor (Net Ekspor) minyak dan berbanding terbalik dengan Indonesia karena Indonesia adalah pengimpor (Net Importir). Dengan ini, apabila terdapat lonjakan harga minyak mentah dunia, Malaysia tidaklah begitu banyak mendapatkan dampaknya.
Tentu apabila dibandingkan dengan Indonesia sebagai negara pengimpor minyak yang hampir setengah kebutuhan minyak mentahnya dalam setahun diperlukan impor. Sehingga, naik atau turunnya harga komoditas akan sangat berpengaruh secara signifikan terhadap harga BBM di Indonesia.
Malaysia mempunyai faktor geografis yang lebih sederhana dibandingkan dengan Indonesia sehingga untuk mendistribusikan BBM jauh lebih mudah. Faktor ini juga tentu diperhitungkan, sebab Malaysia merupakan negara yang jauh lebih kecil sehingga jalur distribusi yang lebih efisien, biaya transportasi yang lebih rendah membuat hal ini berpengaruh terhadap harga jual BBM di Malaysia.
Berbeda dengan Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan lebih besar luas wilayahnya dibandingkan dengan Malaysia. Banyaknya pulau dan jarak antar pulau juga jauh sehingga memerlukan biaya distribusi serta logistik yang lebih tinggi.
Adapun salah satu faktor yang tak kalah pentingnya dalam menciptakan BBM murah di Malaysia adalah akibat jumlah kendaraan di Malaysia jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Indonesia. Banyaknya jumlah kendaraan tentu akan berdampak pada melonjaknya permintaan BBM.
Lalu apabila permintaan BBM tinggi, maka akan berpengaruh juga terhadap biaya distribusi dan subsidi yang akan diberikan pemerintah pastinya jauh lebih tinggi. Kemudian apabila jumlah kendaraan sedikit seperti di Malaysia, maka hal tersebut memungkinkan pemerintah untuk mengelola subsidi dengan lebih efisien yang membuat harga BBM di Malaysia lebih stabil dan lebih terjangkau.
(Taufik Fajar)