Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bertemu Sekjen Partai Komunis Vietnam, Kadin Proyeksi Nilai Perdagangan Naik hingga Rp293 Triliun

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Minggu, 09 Maret 2025 |20:44 WIB
Bertemu Sekjen Partai Komunis Vietnam, Kadin Proyeksi Nilai Perdagangan Naik hingga Rp293 Triliun
Ketum Kadin dan Sekjen Partai Komunis Vietnam (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menjalin pertemuan di sela-sela kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam di Jakarta, Minggu (9/3/2025).

1. Bahas Seputar Potensi Peningkatan Kerja Sama

Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie menjelaskan pertemuan tersebut membahas seputar potensi peningkatan kerjasama perdagangan antara Indonesia dengan Vietnam. Targetnya, perdagangan Indonesia - Vietnam pada tahun 2025 ini meningkat menjadi USD18 miliar atau setara Rp293,31 triliun.

"Tahun 2024 kita punya perdagangan dengan Vietnam sekitar USD16 miliar, naik hampir 20% dari tahun sebelumnya, dan tahun ini bisa lebih besar lagi," kata Anin usai melakukan pertemuan tertutup dengan Sekjen To Lam, di Jakarta.

2. Potensi Peningkatan Nilai Perdagangan

Lebih lanjut, Anindya menjelaskan potensi peningkatan nilai perdagangan dengan Vietnam tersebut dapat dikontribusikan dari sektor pertanian dan perikanan. Sedangkan potensi perdagangan Vietnam ke Indonesia akan lebih banyak menyasar ke barang-barang elektronik.

 

"Kita targetkan USD18 miliar, saya rasa itu bisa tercapai, terlihat dari antusiasmenya, saya yakin 2 negara ini akan menjadi mesin atau motor pertumbuhan antar negara," kata Anin.

Menurutnya, selama ini perdagangan yang sudah banyak dijalin dengan Vietnam memang mayoritas masih untuk komoditas batubara dan CPO (crude palm oil). Kedepan, potensi peningkatan perdagangan dari Indonesia itu akan ditambah untuk sektor pertanian dan perikanan.

Selain potensi perdagangan, Anindya mengatakan dalam pertemuan tersebut juga dibahas terkait rencana investasi Vietnam di Indonesia dan sebaliknya. Potensi investasi yang akan ditanamkan di Indonesia kemungkinan mendukung transisi energi. Tidak hanya itu, Vietnam juga punya rencana untuk berinvestasi di sektor elektronik kaitannya dengan kendaraan listrik, hingga membuat perusahaan semikonduktor.

"Kalau Vietnam ke Indonesia itu produk elektronik, sehingga kita berpikir bagaimana memanfaatkan produktivitas mereka meningkatkan produk elektronik bahkan tidak tutup kemungkinan produksi semikonduktor," pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement