JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa ada tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bakal memperoleh Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp8 triliun.
Ketiga perusahaan tersebut di antaranya, PT Indra Karya (Persero) yang berubah menjadi PT Agrinas Palma Nusantara (Persero), PT Virama Karya (Persero) berubah menjadi PT Agrina Jaladri Nusantara (Persero), dan PT Yodya Karya (Persero) berubah menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero).
Kendati begitu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menegaskan bahwa PMN yang disuntik bukanlah alokasi baru dan telah ditetapkan dalam APBN.
“Alokasi Rp8 triliun sudah ada di APBN, jadi jangan dibuat berita seolah-olah ini angka baru. Hanya waktu itu belum dialokasikan untuk BUMN yang mana,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, ditulis Rabu (19/3/2025).
Kementerian Keuangan belum dapat memberikan dana segar untuk ketiga BUMN Agrinas dalam waktu dekat. Pencairan dilakukan jika sudah mendapat persetujuan DPR RI.
Saat ini Kementerian BUMN selaku pemegang saham masih melakukan proses atau beberapa tahapan, sebelum PMN diajukan kepada DPR RI dan Kementerian Keuangan.
“Jadi prosesnya sekarang Agrinas oleh Kementerian BUMN akan membentuk, menyampaikan kepada DPR untuk kemudian proses PMN-nya bisa dilaksanakan,” paparnya.