Pihak perusahaan aplikator menanggapi keluhan driver dengan menyatakan bahwa pemberian THR telah disesuaikan dengan tingkat kontribusi setiap mitra dalam sistem. Menurut mereka, besaran THR yang diterima para driver dihitung berdasarkan berbagai faktor, termasuk jumlah order yang diselesaikan, tingkat keaktifan, serta performa keseluruhan dalam aplikasi. Mereka juga mengklaim bahwa skema ini telah ditentukan dengan transparansi dan perhitungan yang jelas. Kendati demikian, banyak pengemudi merasa bahwa sistem ini masih kurang adil, terutama bagi mereka yang telah bekerja penuh waktu tetapi tetap menerima jumlah yang kecil. Pihak aplikator juga menegaskan bahwa kebijakan ini telah melalui evaluasi internal dan disesuaikan dengan kondisi industri saat ini.
Polemik mengenai besaran THR bagi driver ojol ini mencerminkan ketidakpuasan mitra terhadap sistem insentif yang diterapkan oleh perusahaan. Sejumlah pengemudi berharap ada revisi terhadap skema perhitungan THR agar lebih adil dan transparan. Sementara itu, perusahaan aplikator masih mempertahankan kebijakan ini dengan alasan berbasis performa.
(Feby Novalius)