Sebelumnya, Ketua Umum PHRI, Hariyadi BS Sukamdani, juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, tingkat kunjungan hotel di beberapa daerah, seperti Solo, Yogyakarta, dan Bali, mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
"Seperti yang diduga, lebih rendah dari tahun lalu. Saya sempat telepon beberapa daerah, Solo, Jogja, Bali, dan memang turun. Waktu liburnya juga lebih pendek. Di Solo, tanggal 4 dan 5 sudah banyak yang check-out, di Yogyakarta tanggal 6, dan di Bali juga mengalami penurunan," ujar Hariyadi.
Hariyadi menyoroti bahwa segmen pelanggan dari pemerintah mencapai 40% dari total pendapatan hotel. Oleh karena itu, jika anggaran pemerintah terus dikurangi, banyak hotel berpotensi tutup.
"Segmen pemerintah itu sampai 40%. Jadi kalau ini terus berlanjut, banyak yang tutup. Pemerintah harus meningkatkan belanja untuk mendorong perputaran ekonomi," jelasnya.
Di sisi lain, Hariyadi mengatakan bahwa PHRI juga tengah berupaya meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara untuk mengatasi penurunan wisatawan domestik.
"Kami sedang menggarap sektor turis mancanegara. Namun, ini bukan sesuatu yang instan, butuh waktu. Mudah-mudahan tahun depan kita bisa maksimal," pungkas Hariyadi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)