5 Orang Paling Kaya dari Jawa Timur, Ada Siapa Saja?
JAKARTA - Orang paling kaya dari Jawa Timur dapat menjadi sosok inspirasi bagi banyak orang. Salah satunya adalah Murdaya Poo yang menjadi pengusaha sukses asal Indonesia yang lahir di Surabaya pada 12 Januari 1946.
Selain berkiprah di dunia bisnis, dia pernah terjun ke dunia politik. Murdaya Poo mendirikan dan membesarkan CCM Group, konglomerasi yang bergerak di berbagai bidang seperti properti (pemilik Jakarta International Expo/Kemayoran), teknologi & elektronik perdagangan dan ritel , serta infrastruktur dan energi.
Dilansir dari berbagai sumber pada Jumat (25/4/2025), Okezone telah merangkum orang paling kaya dari Jawa Timur, sebagai berikut.
1. Mochtar Riady
Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady, lahir di Malang pada 12 Mei 1929. Ia awalnya memulai bisnis dengan membuka toko sepeda sebelum terjun ke industri perbankan. Kekayaan Mochtar dan keluarganya per 13 Januari 2025 mencapai USS2 miliar atau setara dengan Rp32,52 triliun.
Sebelumnya, pada 12 November 2024, ia memiliki USD2,25 miliar atau Rp36,58 triliun dan berada di posisi ke-25 orang terkaya Indonesia. Lippo Group kini dijalankan oleh putranya, James dan Stephen Riady, yang membawahi sektor real estate, ritel, kesehatan, media, dan pendidikan.
2. Susilo Wonowidjojo
Lahir pada 18 November 1956 di Kediri, Susilo Wonowidjojo adalah pewaris PT Gudang Garam Tbk, perusahaan rokok kretek terbesar di Indonesia. Pada 12 November 2024, kekayaan Susilo Wonowidjojo tercatat USD2,9 miliar atau setara dengan Rp47,15 triliun. Dengan kekayaan tersebut, Forbes mencatat Susilo Wonowidjojo sebagai orang terkaya di Indonesia di posisi ke-23.
Susilo mengambil alih bisnis dari ayahnya, Surya Wonowidjojo, yang memulai usaha rokok Gudang Garam ini pada tahun 1958. Kini, Gudang Garam terus berkembang, termasuk membangun Bandara Internasional Dhoho di Kediri dan proyek jalan tol bandara yang dimulai pada Oktober 2024.
3. Wijono & Hermanto Tanoko
Dua bersaudara asal Malang ini adalah pemilik Avia Avian, produsen cat terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar 20 persen. Wijono lahir pada 28 Agustus 1952, sedangkan Hermanto lahir pada 17 September 1962. Forbes mencatat pada 12 November 2024, kekayaan mereka mencapai USD3,3 miliar atau Rp53,65 triliun, yang mana angka ini menempatkan mereka di posisi ke-20 orang terkaya di Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Hermanto Tanoko, bisnis mereka merambah ke sektor FMCG (Fast Moving Consumer Goods), properti, dan ritel. Salah satu produk suksesnya adalah Sariguna Primatirta, perusahaan air minum dalam kemasan yang masuk dalam daftar Forbes Asia's Best Under A Billion 2024. Menariknya, Wijono juga dikenal sebagai kolektor seni kelas dunia, dengan koleksi karya Wu Guanzhong, seniman terkenal asal Tiongkok.
4. Dato' Sri Tahir
Sebagai pendiri Mayapada Group, Dato' Sri Tahir dikenal sebagai salah satu pengusaha paling sukses di Indonesia. Berdasarkan laman resmi Bank Mayapada, Dato’ Sri Tahir lahir di Surabaya pada 24 Maret 1952, ia menikah dengan Rosy Riady, putri dari taipan Indonesia Mochtar Riady.
Tahir awalnya memulai bisnis sebagai dealer mobil, tetapi mengalami kegagalan. Namun, kegagalan itu justru membawanya ke industri garmen, yang akhirnya menjadi batu loncatan menuju kesuksesan.
Pada tahun 1990, Dato' Sri Tahir mendirikan Bank Mayapada, yang kini menjadi salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Saat ini, Tahir menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Mayapada dan memiliki banyak aset properti di Singapura.
Berdasarkan data Forbes per 12 November 2024, kekayaan Dato' Sri Tahir mencapai USD5,3 miliar atau setara Rp86.17 triliun, yang menempatkannya di posisi ke-8 orang terkaya Indonesia. Namun, per 13 Januari 2025, kekayaannya turun menjadi USD4,9 miliar atau sekitar Rp79,66 triliun. Bisnis Dato' Sri Tahir meliputi sektor perbankan, properti, kesehatan, dan media, menjadikannya salah satu pengusaha paling sukses di Indonesia.
5. Marina Budiman
Marina Budiman, kelahiran Surabaya pada 5 September 1961, merupakan seorang pengusaha sukses di industri teknologi. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di University of Toronto, dengan jurusan Keuangan dan Ekonomi.
Marina adalah salah satu pendiri dan presiden komisaris DCI Indonesia, perusahaan pusat data terkemuka yang ia dirikan pada tahun 2011 bersama Otto Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia. Selain DCII, ia dan Otto juga mendirikan PT Indointernet Tbk (EDGE), yang lebih dikenal sebagai Indonet, penyedia layanan internet pertama di Indonesia.
Per 13 Januari 2025, kekayaan bersih Marina tercatat sebesar USD1,2 miliar, menempatkannya di peringkat ke-2.478 orang terkaya dunia. Sebelumnya, pada 12 November 2024, kekayaannya mencapai USD1,32 miliar, menjadikannya salah satu dari 50 Orang Terkaya di Indonesia.
Kariernya dimulai di Bank Bali pada tahun 1985, diikuti dengan bergabung di perusahaan IT Sigma Cipta Caraka pada 1989. Pada 1994, ia dan rekan-rekannya mendirikan Indonet, yang mereka jual pada 2023 setelah mengembangkan perusahaan tersebut menjadi pionir dalam layanan internet di Indonesia.
(Feby Novalius)
