Kemudian, POSCO yang bekerja sama dengan Krakatau Steel akan memasuki fase kedua dari proyek 10 juta ton baja. Kemudian, Ecopro yang berinvestasi hampir US$500 juta di Morowali untuk pembangunan fasilitas katoda prekursor dan smelter nikel.
Selanjutnya KCC Glass, Airlangga menuturkan juga telah berinvestasi di Kawasan Industri Batang dan berencana melakukan ekspansi lebih lanjut dengan harapan mendapatkan harga gas domestik yang kompetitif.
Airlangga melanjutkan perusahaan lain seperti LX International yang berencana memperluas investasinya di sektor batu bara, nikel, dan perkebunan hingga mencapai USD500 juta.
Di sektor pertahanan, perusahaan asal Korea seperti Tsong Shan tengah menjajaki produksi amunisi di Indonesia. Selain itu, SK Group telah membangun fasilitas plasma konvalesen di Cikarang untuk mendukung kebutuhan dalam negeri.
“Dari segi Korea sendiri, mereka mengapresiasi pertemuan dengan Bapak Presiden yang berjalan secara terbuka dan Bapak Presiden mendengar satu per satu dan itu yang membuat mereka sangat mengapresiasi keterbukaan pemerintah,” jelas dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)