Menurut BI, kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi AS saat ini belum menjadi prioritas utama The Fed. Mereka lebih mewaspadai risiko inflasi, belajar dari pengalaman pasca-Covid di mana bank sentral AS dinilai terlambat menyesuaikan suku bunga atau terlalu cepat menurunkannya.
Kondisi perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada gangguan rantai pasok global juga menjadi faktor yang menyebabkan inflasi melonjak di luar perkiraan.
Meskipun memperkirakan suku bunga belum akan diturunkan pada pertemuan kali ini, Erwin menyampaikan bahwa BI melihat kemungkinan The Fed akan memberikan hint atau sinyal mengenai kebijakan suku bunga ke depan.
"Bacaan kami nampaknya akan belum (menurunkan suku bunga), tapi mungkin mereka sudah akan kasih hint," pungkas Erwin.
Sebagai informasi, berdasarkan kalender FOMC, pengumuman hasil pertemuan dan keputusan suku bunga The Fed dijadwalkan pada Rabu (7/5/2025) pukul 14:00 waktu Eastern Time (ET) atau Kamis (8/5) pukul 01:00 dini hari Waktu Indonesia Barat (WIB).
(Taufik Fajar)