JAKARTA - Sumber pertumbuhan ekonomi baru diciptakan melalui kemandirian desa. Dengan ini, masyarakat di desa mampu mandiri dari sisi ekonomi hingga energi yang berujung pada kesejahteraan.
Untuk mendorong kemandirian desa butuh proses dan dukungan dari berbagai stakeholder terkait. Seperti yang dilakukan melalui Festival Suadesa 2025 yang diharapkan mampu menggerakkan perekonomian desa dengan mempromosikan UMKM dan menggali potensi lokal seperti destinasi wisata, kesenian dan budaya setempat.
"Diharapkan dapat menjadi pesta rakyat untuk memantik ruang-ruang ekonomi baru, dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara maksimal. Selain itu, partisipasi masyarakat sekitar diharapkan dapat memperkuat ikatan sosial dengan komunitas-komunitas budaya lokal yang terlibat,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (10/5/2025).
1. Ekosistem Gas Bumi Gerakkan UMKM
PGN sebagai Subhokding Gas Pertamina memberikan pemanfaatan energi ramah lingkungan termasuk moda transportasi gas berbentuk Cylinder CNG dengan brand produk Gaslink C-Cyl yang akan melayani kebutuhan gas untuk tenan kuliner yang membutuhkan.
Balkondes PGN dan Desa Karangrejo juga merupakan bentuk nyata ekosistem gas bumi dan energi hijau solar panel yang dimanfaatkan untuk menggerakkan penginapan, UMKM, dapur, listrik dan kebutuhan hospitality Balkondes, masyarakat maupun Gasblock.
"Menjadi salah satu wujud dalam rangka memajukan ekonomi desa dengan menggali potensi-potensi lokal. Desa Karangrejo memiliki banyak potensi besar dalam sektor UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif. Semoga, Suadesa Festival memberikan manfaat bagi Desa Karangrejo untuk terus berkembang," kata Fajriyah.
2. Libatkan Masyarakat Lokal
Keterlibatan masyarakat setempat menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan festival. Dengan harapan, hal ini dapat membentuk kemandirian untuk penyelenggaraan serupa di tahun-tahun mendatang.
"Kemandirian Desa artinya desa harus semangat untuk membiayai diri sendiri untuk berdikari dan mendapatkan hasil dari upaya yang diusahakan," ujar Kepala Desa Karangrejo M Hely Rofikun.
UMKM-UMKM lokal berkumpul menjajakan produk mereka, siap meriahkan festival ini. Sejumlah 40 tenant UMKM Desa Karangrejo dan Desa Wringin Putih Borobudur yang terbagi menjadi UMKM Kuliner dan UMKM Craft akan menyajikan produk beragam seperti makanan tradisional, jajanan pasar, dan berbagai kerajinan kayu, pahat batu, anyaman, batik, aksesoris Borobudur, pecel, angkringan, jetkolet, jajanan pasar, jamu, dan lain-lain telah dipastikan berpartipasi.
"Menjadi wahana promosi Pemerintah Desa untuk destinasi wisata bagi Balkondes di Borobudur untuk lebih dikenal lebih luas," katanya.
Sekadar informasi, Suadesa Festival 2025 dilaksanakan pada 10 – 11 Mei 2025 di Gasblock PGN Karangrejo, Magelang yang merupakan perwujudan program Desa Energi Berdikari Pertamina.
(Dani Jumadil Akhir)