Wakil Bupati Indramayu Syaefudin mengungkapkan bahwa luas baku sawah (LBS) di wilayahnya mencapai 126.088 hektare. Pada 2025, potensi tanam diproyeksikan meningkat hingga 129.806 hektare.
“Hingga saat ini, sekitar 40 persen lahan sudah dipanen dengan produktivitas rata-rata mencapai 6,8 ton per hektare. Dengan intervensi teknologi dari Kementan, kami optimis produksi bisa meningkat signifikan,” ujarnya.
Masuk ke musim tanam kedua, sebanyak 21.000 hektare lahan telah ditanami di wilayah barat Indramayu dari 32.000 hektare target yang telah ditetapkan Kementan hingga akhir Mei. Meskipun saat ini masih di bawah target, Kabupaten Indramayu optimis target tersebut segera tercapai.
Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Sam Herodian mengungkapkan bahwa langkah percepatan tanam yang diinisiasi Kementan tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan, tetapi juga terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“PDB sektor pertanian berhasil tumbuh hingga 10,57 persen. Ini menandakan bahwa visi besar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menjadikan Indonesia sebagai negara super power pertanian semakin nyata,” katanya.