Sedangkan, investasi dari PLN sebesar Rp567,6 triliun, dengan rincian untuk pembangkit EBT sebesar Rp340,6 triliun dan non-EBT sebesar Rp227 triliun.
“Dari RUPTL ini, penyerapan tenaga kerja kurang lebih sekitar 1,7 juta supaya Indonesia terang. Kami bikin terang beneran ini,” kata Bahlil.
Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, termaktub target penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 69,5 gigawatt (GW).
Sebesar 61% dari penambahan pembangkit listrik, yakni 42,6 GW, berasal dari EBT; 15% atau 10,3 GW merupakan storage atau penyimpanan; serta 24% atau sebesar 16,6 GW dari tambahan pembangkit listrik merupakan energi yang berasal dari sumber daya fosil, seperti gas dan batu bara.
(Feby Novalius)