"Pekan depan Deputi Kemenko Pangan akan mengumpulkan beberapa pimpinan lembaga dan direksi untuk mengerjakan ini supaya dapat terlaksana dengan baik serta meningkatkan koordinasi," ucap dia.
Menurut dia, untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan di Koperasi Desa Merah Putih maka BUMN siap untuk menyediakan pasokan.
"Semua BUMN bersama dengan Koperasi Desa Merah Putih untuk menyediakan kebutuhan, tidak hanya pangan tapi ada LPG ataupun BBM kemudian ada juga pupuk. Yang pasti harga di koperasi ini terjangkau dan barang berkualitas," tambahnya.
Apalagi terdapat tantangan disparitas kemiskinan antara perdesaan dengan perkotaan. Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir, jumlah penduduk miskin di perdesaan hingga September 2024 masih ada di angka 13,01 juta orang. Sementara di perkotaan 11,05 juta orang.
"Peran Koperasi Desa Merah Putih bagi masyarakat itu harus dapat menyediakan apa yang dibutuhkan masyarakat. Kalau sembako, harganya yang terjangkau, kualitasnya baik dan tidak boleh putus. Setiap hari harus ada kalau sembako. Pokoknya sebelum 28 Oktober nanti, sudah ada mock-up 80 ribu koperasi," imbuh Arief.
"Bapak Presiden Prabowo ingin setiap Kopdes nanti kalau dia ada pertanian, punya gudang. Kalau perikanan, punya cold storage. Kalau untuk mobilisasi, punya truk. Ini visi langsung dari Bapak Presiden. Jadi plafon pinjaman Rp 3 miliar nanti, manfaatnya tidak kemana-mana. Harus bisa bermanfaat terhadap ekonomi di desa," ungkap Kepala NFA Arief Prasetyo Adi.
Selaras dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan impak positif dari Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, ia yakin ekonomi desa akan terus maju.