Toko tersebut menjual berbagai macam produk mainan, sekaligus menjadi pengalaman pertamanya dalam menghadapi tantangan bisnis, mulai dari manajemen stok hingga layanan pelanggan.
Pop Mart resmi didirikan sebagai perusahaan pada tahun 2010 dan mulai menjual patung-patung kecil seharga USD 8 atau Rp 120 ribu. Pada tahun 2020, perusahaan ini melantai di Bursa Efek Hong Kong.
Salah satu strategi pemasarannya yang unik adalah dengan menjual produk dalam kemasan misteri, sehingga pembeli tidak tahu isinya sebelum membuka kotak.
Hingga tahun 2021, Pop Mart telah memiliki lebih dari 200 gerai fisik dan 1.000 roboshop (mesin penjual otomatis).
Perusahaan ini juga telah berekspansi ke berbagai negara, termasuk Indonesia, negara-negara Eropa, Asia Tenggara, dan Amerika Serikat.
Di Indonesia, Pop Mart turut menjual boneka-boneka populer seperti Labubu dan Fluffy. Produk-produk ini tidak hanya diminati oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa, termasuk selebritis ternama seperti Dian Sastrowardoyo dan Nagita Slavina. Bahkan, banyak penggemar yang rela mengantre demi mendapatkan koleksi terbaru.
Konsep "blind box" atau kotak misteri yang diusung Pop Mart berhasil menciptakan tren baru di dunia koleksi mainan.
Pembeli sering kali merasa tertantang untuk mengumpulkan seri tertentu, sehingga meningkatkan daya tarik produk ini di pasaran.
Boneka Labubu menjadi salah satu produk andalan Pop Mart yang berhasil menarik perhatian global.
Desainnya yang unik dan strategi pemasaran yang kreatif membuatnya menjadi barang koleksi yang sangat dicari.
(Taufik Fajar)