Selain itu, Airlangga juga menanggapi soal perkembangan negosiasi tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Dia menyebut Indonesia telah menyampaikan seluruh dokumen yang diminta oleh Pemerintah AS, termasuk dalam pertemuan terakhir dengan United States Trade Representative (USTR).
“Rencananya itu 8 Juli. Tapi Indonesia sendiri kan sudah mensubmit apa yang diminta oleh Amerika. Dan dalam pertemuan kemarin dengan USTR, mereka sudah menganggap bahwa dokumentasi dari Indonesia sudah lengkap. Jadi tinggal diserahkan kepada pemimpin. Baik oleh pemimpin kita maupun pemimpin Amerika,” jelas Airlangga.
Sebagaimana diketahui, pemerintahan Presiden Trump sebelumnya menetapkan batas waktu hingga 9 Juli 2025 untuk menyelesaikan negosiasi dagang dengan sejumlah mitra dagang utama, termasuk Indonesia.
Jika kesepakatan tidak tercapai, AS berencana menerapkan tarif dagang tambahan sebagai bagian dari kebijakan perdagangan baru yang disebut liberation day tariffs.
Pemerintah Indonesia berharap komunikasi yang terus dijalin antara kedua kepala negara dapat membuahkan hasil positif dan menghindari eskalasi kebijakan tarif yang dapat berdampak pada hubungan ekonomi bilateral.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengklaim telah menerima panggilan telepon dari Presiden Donald Trump. Informasi itu ia sampaikan lewat akun Instagramnya pada Kamis (12/6/2025) malam.
"Hari ini saya menerima sambungan telepon dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump," kata Prabowo.
(Taufik Fajar)