"Informasi terbaru yang diperoleh dari AirNav Indonesia selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan pada pukul 10. 17 WIB bahwa Pilot in Command (PIC) menginformasikan kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk memutuskan divert (mengalihkan penerbangan) yang semula menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta berpindah ke Bandar Udara Kualanamu di Medan," katanya.
Dia menyebut saat ini Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari kepolisian telah telah disiagakan di Bandar Udara Kualanamu untuk penanganan langkah-langkah keamanan sesuai ketentuan.
"Pihak Bandar Udara Kualanamu telah berkoordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II dan mengaktifkan EOC serta menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu," tuturnya.
"Pesawat udara Saudia Airlines SV 5276 telah mendarat di Bandar Udara Kualanamu, Medan, dan diarahkan parkir di isolated parking position. Tim Jihandak melakukan penyisiran terhadap keberadaan bom di dalam pesawat udara," ucap dia dikutip Antara.
Hingga kini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub dan otoritas keamanan terus melakukan koordinasi kepada seluruh operator penerbangan sebagai langkah penanganan dalam keadaan darurat tersebut.
"Langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional," kata dia.
(Taufik Fajar)