"Kita bangun tidak hanya baterai mobil, tapi juga baterai untuk mengisi listrik dalam mempergunakan solar panel. Dan kemarin sudah kita bicarakan, dan insyaallah mereka bersedia untuk kita kembangkan agar semua produk ada dalam negeri," sebutnya.
Untuk diketahui, pabrik yang merupakan hasil kolaborasi antara Indonesia dan produsen baterai terbesar di dunia asal China, Contemporary Amperex Technology Co.
Limited (CATL), ini memiliki nilai investasi mencapai USD5,9 miliar atau sekitar Rp95,5 triliun.
(Taufik Fajar)