JAKARTA - Pendidikan formal selama ini mengajarkan siswa untuk taat aturan, mengejar nilai dan bekerja demi gaji tetap. Namun, sistem ini dinilai gagal membekali siswa dalam membangun kekayaan.
Melansir NewTraderU.com, Sabtu (5/7/2025), diungkapkan empat prinsip membangun kekayaan yang tidak diajarkan di sekolah, namun menjadi kunci sukses para jutawan. Perbedaan cara berpikir antara orang biasa dan orang kaya terletak pada empat prinsip utama:
Ditekankan pentingnya membedakan aset yang memasukkan uang ke kantong dengan liabilitas yang justru menguras keuangan. Contoh aset ideal seperti saham atau properti sewaan.
Sementara aset seperti mobil dan kartu kredit termasuk liabilitas yang harus dihindari karena memerlukan pembayaran bulanan, asuransi, perawatan dan biaya bahan bakar.
Pembelian kartu kredit untuk barang-barang konsumen menciptakan kewajiban bunga yang berkelanjutan tanpa membangun kekayaan di masa depan.
Orang kaya mengembangkan mindset pemilik dengan menciptakan sistem atau investasi yang menghasilkan pendapatan pasif bukan bergantung pada gaji atau jam kerja.
Pemilik menciptakan sistem dan memanfaatkan waktu, keahlian dan uang orang lain untuk menghasilkan pendapatan yang dapat ditingkatkan yang tidak secara langsung terkait dengan jam kerja mereka.
Transisi dari pola pikir karyawan menjadi pemilik memerlukan pengembangan keterampilan baru dalam analisis keuangan, penilaian risiko, dan pemikiran strategis. Ini berarti belajar mengevaluasi peluang berdasarkan potensi pengembalian daripada gaji yang dijamin.
Tidak semua utang merugikan. Malah utang dapat menjadi salah satu cara untuk membangun kekayaan, tergantung penggunaannya.
Utang bisa membantu masyarakat memperoleh aset menghasilkan pendapatan atau investasi yang menghargai. Investor real estat menggunakan hipotek untuk membeli properti yang pendapatan sewanya melebihi pembayaran hipotek, asuransi, dan biaya pemeliharaan.
Orang kaya menggunakan utang secara strategis dengan memastikan setiap uang pinjaman menghasilkan laba yang melebihi biaya pinjaman. Yang terpenting, mereka membedakan antara menginvestasikan uang pinjaman dalam aset dengan meminjam untuk membiayai pengeluaran gaya hidup.
Gaji tinggi tidak menjamin kekayaan. Fokus pada arus kas justru dapat menciptakan pengetahuan tentang perbedaan antara pendapatan yang diperoleh—yang membutuhkan kerja berkelanjuta—dengan pendapatan pasif yang akan terus mengalir dari investasi aset sebelumnya.
Keempat strategi ini merupakan kerangka finansial yang penting dan perlu dipelajari di luar kelas. Dengan memulai dari sekarang, di usia berapapun seseorang bisa membangun pondasi keuangan yang kuat tanpa terjebak dalam siklus pendapatan yang menjadi ciri kehidupan ekonomi kebanyakan oorang.
(Feby Novalius)