Dalam konteks domestik, Mahendra menyebutkan perekonomian Indonesia masih menunjukkan ketahanan yang kuat. Laju inflasi terus melandai, dengan inflasi inti pada Mei 2025 tercatat di level 2,37 persen. Selain itu, neraca perdagangan mencatatkan surplus cukup besar setelah sempat mengalami tekanan bulan sebelumnya.
“Kinerja ekspor menunjukkan perbaikan, terutama didorong oleh pertumbuhan positif pada ekspor produk pertanian dan manufaktur dalam tiga bulan terakhir,” ujar Mahendra.
OJK menyatakan terus mencermati dan melakukan asesmen berkala atas dinamika geopolitik global yang berpotensi menimbulkan volatilitas di pasar keuangan dan mempengaruhi kinerja debitur sektor riil. Di sisi lain, OJK juga meminta lembaga jasa keuangan untuk memperkuat asesmen risiko dan mengambil langkah mitigasi yang diperlukan.
(Dani Jumadil Akhir)