"Jadi, kami sebenarnya cukup in line dengan situasi yang ada saat ini. Kalau AS, mau tidak mau pasti terdampak, ya. Tapi memang mitigasinya, salah satunya kita shifting untuk memperkuat tujuan ekspor yang non-konvensional," tutur Tony.
Sebagai informasi, hingga Juni 2025, LPEI telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp26 triliun melalui program PKE, menjangkau lebih dari 90 negara di dunia. Realisasi program PKE ini telah menghasilkan devisa senilai 4,18 juta dolar AS atau setara Rp66,3 triliun.
Lebih dari 29 jenis komoditas/produk, termasuk pesawat terbang, kereta api, vaksin, alat kesehatan, furnitur, makanan olahan, dan produk kimia, telah diekspor melalui program ini.
(Feby Novalius)