Inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,34 persen (yoy), di tengah meningkatnya PAM dan cukai hasil tembakau.
Adapun kestabilan nilai tukar rupiah, lanjut Perry, sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian pasar global yang masih tinggi, serta perlunya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Ke depan Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan BI Rate guna mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mempertahankan inflasi sesuai dengan sasarannya dan stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya," jelas Perry.
(Taufik Fajar)