Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Adu Kekayaan Hartono Bersaudara dengan Konglomerat Sy Bersaudara dari Filipina, Bak Langit dan Bumi!

Rahma Anhar , Jurnalis-Rabu, 23 Juli 2025 |00:17 WIB
Adu Kekayaan Hartono Bersaudara dengan Konglomerat Sy Bersaudara dari Filipina, Bak Langit dan Bumi!
Hartono Bersaudara (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Adu kekayaan Hartono bersaudara dengan Konglomerat Sy bersaudara dari Filipina, Bak Langit dan Bumi. Hartono bersaudara telah lama menduduki orang terkaya di Indonesia. Bahkan, harta keduanya digabung, menduduki peringkat pertama terkaya di Indonesia.

Sementara itu, Sy bersaudara adalah pewaris perusahaan group yang dibentuk oleh almarhum Henry Sy Sr, menempati posisi pertama orang terkaya Filipina.

Berikut adu kekayaan Hartono bersaudara dengan konglomerat Sy bersaudara dari Filipina yang dirangkum Okezone, Selasa (22/7/2025):

1. Hartono Bersaudara

Grup Djarum menjadi kendaraan sumber kekayaan Hartono bersaudara mengumpulkan pundi-pundi harta. 

Nama Budi Hartono masuk jajaran orang terkaya urutan ke-113 berdasarkan data Bloomberg.

Posisi itu tercapai meskipun kekayaannya menguap 11,6% mencapai USD2,6 miliar Rp 42,12 triliun menjadi USD19,9 miliar, yang sama dengan Rp322,45 triliun.

 

Harta jumlah kekayaan Michael Hartono memang tidak lebih besar saudaranya, Budi Hartono. 

Nilainya masih terbilang mengagumkan mencapai USD18,5 miliar, atau sepadan dengan Rp299,76 triliun dengan keberhasilan menjemput posisi orang terkaya di Indonesia posisi ke-4.

Namun memang, kekayaan itu menempatkan Michael Hartono di urutan 123 orang terkaya di dunia.

Diperberat turunnya harta kekayaan mencapai 11,8% point–to–point USD2,5 miliar atau Rp40,5 triliun. 

2. Sy Bersaudara

Dikutip Forbes keluarga ini tercatat memiliki kekayaan USD13 miliar atau sekitar Rp206 triliun.

Kekayaan bersih gabungan mereka sebagian besar terdiri dari kepemilikan saham di SM Investments dan SM Prime yang diperdagangkan secara publik. 

SM menelusuri akarnya hingga Henry Sr yang menjual sepatu yang dibanjiri sepatu dengan cacat produksi atau kerusakan ringan pada tahun 1958 di sebuah toko di Manila yang ia sebut sebagai Shoemart. 

Saat ini SM adalah salah satu konglomerat terbesar di Asia Tenggara, yang bergerak di bidang department store, supermarket, bank, hotel, real estat, dan pertambangan.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement