JAKARTA - PT Surveyor Indonesia (Persero) atau PSTI menargetkan pendapatan sebesar Rp2,2 triliun pada tahun ini.
Angka ini naik jika dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp2 triliun. Perusahaan juga menargetkan bisa masuk dalam Top 20 Global TIC Player dalam beberapa tahun ke depan.
"Pada semester pertama 2025 ini, kami sudah berhasil mencapai (pendapatan) 40%" ujar Direktur Utama Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna di Jakarta, Jumat (1/8/2025).
Dia menyebutkan bahwa kontribusi tertinggi pendapatan masih berasal dari lini oil and gas serta infrastruktur dan transportasi.
Sebagai bagian dari Holding BUMN Jasa Survei IDSurvey, PTSI memperkuat posisinya di pasar global sebagai perusahaan jasa Testing, Inspection, and Certification (TIC). Hal ini melalui strategi transformasi digital, kemitraan internasional, serta penguatan inovasi dan sumber daya manusia.
Pihaknya juga telah menyiapkan berbagai inisiatif digital, termasuk virtual assistant AI yang menguasai tiga bahasa dan SoluSI, sebuah platform pintar yang berfungsi sebagai pusat informasi untuk mendukung pemasaran dan memudahkan calon klien menemukan layanan yang sesuai.
“Digitalisasi dan kolaborasi global adalah kunci kami untuk memperkuat posisi di pasar internasional. Kami percaya, penguatan kompetensi internal dan kepercayaan dari pemangku kepentingan menjadi modal utama untuk terus tumbuh,” katanya.
Di tingkat nasional, PTSI menjadi mitra strategis pemerintah untuk berbagai program prioritas, mulai dari verifikasi dapur sehat untuk makan bergizi gratis, penguatan ekosistem halal bersama BPJPH, hingga perlindungan komoditas strategis bersama Kemenko Perekonomian.
Konsistensi layanan dijaga melalui standar kompetensi tinggi, pengawasan internal yang kuat, dan integritas operasional.
Dalam misi ekspansi global, PTSI telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak internasional seperti Dimitra Technology (agrikultur digital), Indonesia China Economic Cooperation Chamber, dan Changzhou Architecture Science Research Institute Group. PTSI juga tengah memperluas jangkauan ke kawasan Jepang, Uni Eropa dan ASEAN, termasuk melalui rencana pendirian kantor perwakilan luar negeri.
Tak hanya melalui kolaborasi, kehadiran aktif PTSI di forum internasional menjadi bagian dari positioning global. PTSI baru-baru ini tampil sebagai pembicara di EXPO Osaka 2025 membahas sertifikasi ISPO dan SI-ISPO, serta berpartisipasi dalam diskusi seputar pemenuhan regulasi EUDR.
“Selama 34 tahun kami terus hadir tidak hanya sebagai penyedia jasa, tapi sebagai Guardian of Assurance. Ke depan, kami ingin terus menjadi jembatan antara kepentingan nasional dan standar global,” tambah Sandry.
(Taufik Fajar)