Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen pada Kuartal II-2025, Menko Airlangga: Ini Pertumbuhan Tertinggi!

Anggie Ariesta , Jurnalis-Selasa, 05 Agustus 2025 |15:26 WIB
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen pada Kuartal II-2025, Menko Airlangga: Ini Pertumbuhan Tertinggi!
Menko Airlangga soal Ekonomi RI Tumbuh (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan ekonomi Indonesia tumbuh di kuartal II 2025 merupakan capaian tertinggi dalam beberapa kuartal terakhir.

“Nah untuk Indonesia baru saja tadi diumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua 5,12 persen. Ini adalah pertumbuhan tertinggi dalam beberapa kuartal terakhir. Tentunya dengan pertumbuhan ini kami juga melihat beberapa perusahaan publik juga sudah mengumumkan hasilnya, terutama perusahaan retail dan dari hasilnya terlihat semuanya mengalami perbaikan atau lebih baik daripada semester satu tahun lalu,” ujar Airlangga dalam pembukaan Rakernas ke-34 APINDO di Bandung, Selasa (5/8/2025).

Adapun menurut Airlangga, hal ini menunjukkan bahwa memang ekonomi kita tumbuh dan kita juga melihat bahwa sektor-sektor terkait dengan industri itu membaik.

Airlangga menambahkan, tren konsumsi masyarakat kini mengalami pergeseran ke arah yang lebih selektif dan digital-oriented, terutama di minimarket, kios, hingga e-commerce. 

Meski begitu, ia menegaskan fenomena Rojali tidak perlu dikhawatirkan mengingat sektor retail tetap tumbuh positif.

 

Dia juga menyoroti perkembangan pesat ekonomi digital, yang secara global telah menyumbang lebih dari 15,5 persen terhadap PDB dunia. Indonesia menguasai sekitar 40 persen pangsa pasar ekonomi digital ASEAN. 

Melalui agenda Digital Economy Framework Agreement (DEFA), ASEAN menargetkan ekonomi digital bernilai USD 2 triliun pada 2030, dengan kontribusi Indonesia diproyeksikan mencapai USD 600 miliar.

“Kalau kita lihat hampir di semua sektor yang berbasis digital itu terjadi kenaikan. Nah inilah sektor digital yang diharapkan menjadi pengungkit tambahan sektor ekonomi kita. Dan kalau dengan DEFA, ekonomi digital targetnya USD 2 triliun di ASEAN sedangkan Indonesia USD 600 miliar di 2030. Kita berharap USD 600 miliar ini bisa dimanfaatkan. Digitalisasi ini tentu kita dorong e-commerce. E-commerce ASEAN bea masuknya 99,9 persen sudah 0,” jelasnya.

Pemerintah, lanjut Airlangga, telah menyiapkan strategi untuk mendorong permintaan domestik melalui paket stimulus ekonomi, sekaligus menjaga sektor eksternal lewat optimalisasi kebijakan devisa hasil ekspor (DHE), perluasan perjanjian dagang CEPA/FTA, serta negosiasi dagang strategis. 

Bagi industri padat karya yang tertekan akibat kebijakan tarif ekspor negara tujuan, pemerintah meluncurkan skema Kredit Industri Padat Karya guna membantu revitalisasi peralatan produksi.

Airlangga juga menegaskan posisi Indonesia semakin strategis secara global berkat politik luar negeri bebas aktif, dengan partisipasi aktif di berbagai forum ekonomi seperti G20, BRICS, RCEP, dan ASEAN, serta upaya aksesi ke OECD dan CPTPP.

“Saya optimis kalau seluruh pengusaha yang ada di ruangan ini optimis, maka target pertumbuhan yang diharapkan Pemerintah saya rasa kita bisa sampai,” pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement