Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekonomi RI Tumbuh 5,12% di Kuartal II-2025 Bikin Semua Kaget, Ini 6 Faktanya

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Sabtu, 09 Agustus 2025 |07:26 WIB
Ekonomi RI Tumbuh 5,12% di Kuartal II-2025 Bikin Semua Kaget, Ini 6 Faktanya
Ekonomi RI Tumbuh 5,12% di Kuartal II-2025 Bikin Semua Kaget, Ini 6 Faktanya (Foto: Okezone)
A
A
A

5. Istana Buka Suara

Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi capaian pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,12 persen pada kuartal II 2025. Hal ini disampaikan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).

Menurut Kepala PCO Hasan Nasbi, Presiden menilai pertumbuhan ini sebagai bukti bahwa strategi transformasi nasional berada di jalur yang tepat.

“Pak Presiden kemarin optimistis, Presiden bilang, dengan pertumbuhan ekonomi seperti ini, artinya strategi transformasi nasional kita sedang berada di jalan yang benar,” ujar Hasan dalam konferensi pers di Kantor PCO.

Hasan Nasbi juga menanggapi pernyataan sejumlah ekonom yang meragukan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12 persen pada kuartal II-2025.

Hasan mengatakan pemerintah selalu transparan dan konsisten dalam menyampaikan data ekonomi, baik saat mengalami kenaikan maupun penurunan.

"Kalau naik, kita bilang naik. Jangan kemudian kalau turun dipercaya, kalau naik kemudian menjadi tidak percaya. Kita kan enggak memperlakukan ini seperti ramalan zodiak," ujar Hasan dalam konferensi pers di Kantor PCO, Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Dia mencontohkan, pada kuartal IV 2024, saat Presiden Prabowo Subianto mulai menjabat pertumbuhan ekonomi tercatat 5,02 persen. Kemudian, pada kuartal I 2025 justru turun menjadi 4,87 persen, dan angka tersebut diumumkan terbuka oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang bekerja di bawah pemerintahan yang sama.

"Kuartal II naik 5,12 dikeluarkan oleh pemerintahan yang sama, oleh BPS di bawah pemerintahan yang sama, kalau turun, kita bilang turun, kalau kita naik, dibilang naik. Tapi, memang ada sebagian kalangan yang kalau turun dia percaya, kalau naik dia tidak percaya," katanya.

Dia juga menyayangkan masih adanya pihak yang hanya fokus pada konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah, tapi enggan melihat kontribusi dari sisi investasi.

6. Pengusaha Singgung Daya Beli

Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) masih melihat fenomena pelemahan daya beli masyarakat di tengah rilis data pertumbuhan ekonomi 5,12 persen pada kuartal II 2025.

Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani mengatakan konsumsi masyarakat hingga saat ini masih menjadi penopang dalam mengkalkulasi data pertumbuhan ekonomi, di samping investasi, belanja pemerintah, serta ekspor-impor.

"Kita melihat kondisi lapangan seperti apa, tentunya pelemahan daya beli ya ada, kita masih melihat itu. Tapi kemarin ada juga digulirkan insentif-insentif, nah apakah itu sudah mulai berhasil? tugas kami memberikan masukan," ujarnya saat ditemui pada acara Pelepasan Retret Pengusaha di Lanud Halim, Jumat (8/8/2025).

Shinta mengatakan saat ini para ekonom juga masih melakukan analisa lebih jauh untuk menanggapi data pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen pada kuartal II 2025. Sebab sebagian ekonom menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selama ini ditopang dari konsumsi rumah tangga justru menguat di tengah daya beli masyarakat yang masih mengalami tekanan.

"Kami juga menanti ya, mungkin para ekonom juga sedang menganalisa lebih lanjut. Tapi bagi kami, kami siap mengawal di dalam negeri, apa yang perlu perbaikan dan apa yang dibutuhkan lebih lanjut," kata Shinta.

Meski demikian, Shinta Kamdani melihat kinerja investasi dalam negeri pada kuartal II menunjukan angka progresif. Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi pada kuartal II 2025 tembus Rp477,7 triliun atau tumbuh 11 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kalau kita melihat pertumbuhan ekonomi kan dasarnya macam-macam, ada investasi, kalau kita lihat realisasi investasi kan bagus. Kemudian ada konsumsi, belanja pemerintah, dan ekspor-impor," pungkas Shinta.
 

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement