Sebagai contoh, Fahri mengusulkan pemanfaatan lahan di pinggir sungai atau pantai yang seringkali menjadi kawasan kumuh. Lahan yang merupakan aset pemerintah ini, menurutnya, bisa diubah menjadi lokasi pembangunan hunian vertikal minimal 3-5 lantai.
Lebih lanjut, dia menjelaskan penataan ulang kawasan tersebut juga dapat menciptakan ruang publik baru. Ruang di bawah bangunan vertikal bisa dimanfaatkan untuk fasilitas umum seperti kafe. Ini tidak hanya menambah estetika kota, tetapi juga mendorong kebersihan lingkungan.
"Lama-lama sungainya juga akan bersih, karena sumber pengotoran dan sedimentasi di sungai itu berasal dari pembuangan kotoran, baik kotoran manusia maupun sampah yang dibuang dari rumah-rumah di pinggir sungai," kata dia dilansir Antara.