Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Eceran Tertinggi Beras Medium Diusulkan Naik, Segini per Kg

Tangguh Yudha , Jurnalis-Senin, 25 Agustus 2025 |18:03 WIB
Harga Eceran Tertinggi Beras Medium Diusulkan Naik, Segini per Kg
Pemerintah mempertimbangkan untuk menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium. (Foto: Okezone.com/MPI)
A
A
A

JAKARTA – Pemerintah mempertimbangkan untuk menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium. Langkah ini harus dilakukan karena adanya perubahan struktur biaya produksi dan distribusi yang dinilai sudah tidak lagi sejalan dengan ketentuan harga yang berlaku saat ini.

"Harga eceran tertinggi beras di tingkat konsumen ini sudah tidak sesuai dengan perkembangan struktur biaya produksi dan distribusi saat ini, sehingga untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga beras, perlu dilakukan evaluasi terhadap Harga Eceran Tertinggi beras," ujar Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andriko Noto Susanto, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (25/8/2025).

Menurut Andriko, usulan perubahan HET ini telah dibahas dalam sejumlah rapat koordinasi, termasuk Rapat Terbatas Tata Kelola Perberasan pada 13 Agustus 2025, serta Rapat Koordinasi Eselon I antar-kementerian dan lembaga pada 22 Agustus 2025. Dalam rancangan penyesuaian yang diusulkan, harga HET beras medium masih akan disesuaikan berdasarkan zonasi wilayah.

Andriko mengungkap bahwa usulan penyesuaian HET beras medium untuk Zona 1 adalah Rp13.500 per kg, sementara untuk Zona 2 adalah Rp14.000 per kg, dan Zona 3 Rp15.500 per kg. Secara rinci:

Zona 1: Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, Sulawesi

Zona 2: Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung, NTT, Kalimantan

Zona 3: Maluku dan Papua

"Ini masih dalam tahap pembahasan," terang Andriko.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement