“Begitu situasi mulai kondusif, pasar saham kita langsung membaik,” tambahnya.
Menurut Hans, secara umum ekonomi Indonesia masih dalam kondisi yang baik. Indikator Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur yang kembali naik di atas angka 50 menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan ekonomi.
Dari sisi global, sentimen pasar juga dipengaruhi oleh perkembangan di Amerika Serikat (AS), seperti intervensi Presiden AS Donald Trump terhadap The Fed dan keputusan pengadilan terkait tarif impor.
Meski Indonesia sempat menjadi sorotan karena gejolak politik, terutama dibandingkan negara ASEAN lain seperti Thailand, Hans menegaskan, investor asing masih melihat potensi besar di pasar saham Indonesia.
“Banyak investor percaya bahwa saham-saham emerging market memiliki peluang pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan negara maju. Dampak demo diperkirakan hanya bersifat sementara,” katanya.
Untuk proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Hans memperkirakan pergerakan berada di kisaran 7.800 hingga 8.100.
Dia menilai, potensi penurunan sudah terbatas mengingat valuasi saham Indonesia yang relatif murah dan mulai membaiknya kondisi ekonomi
(Taufik Fajar)