Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Siapa Pemilik dan Pendiri Grab? Ternyata Ini Sosoknya 

Rahma Anhar , Jurnalis-Jum'at, 05 September 2025 |00:14 WIB
Siapa Pemilik dan Pendiri Grab? Ternyata Ini Sosoknya 
Pemilik Grab (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Siapa pemilik dan pendiri Grab? Ternyata ini sosoknya. Dua mahasiswa Harvard Business School yang prihatin dengan masalah taksi di kampung halaman mereka yakni Malaysia, menciptakan Grab, salah satu aplikasi paling populer di Asia Tenggara. 

Anthony Tan dan Tan Hooi Ling adalah orang yang membangun Grab, yang memulainya dari nol dan kini bernilai miliaran dolar dengan nama MyTeksi pada 2012. 

Berikut Okezone telah merangkum informasi lengkapnya, Kamis (4/9/2025).

Kisah sukses Grab menunjukkan bahwa inovasi dapat berasal dari kesulitan sehari-hari. 

Anthony Tan, yang sebenarnya berasal dari keluarga kaya pemilik bisnis otomotif Malaysia, memilih jalan yang berbeda. Ia menolak untuk bekerja di Tan Chong Motors, perusahaan keluarganya, dan malah memulai bisnisnya sendiri. 

Anthony Tan bersama Tan Hooi Ling yang merupakan teman sekelasnya, mereka melihat perbedaan besar dalam industri taksi yang seringkali tidak efisien dan tidak aman. Aplikasi pemesanan taksi yang lebih transparan dan andal muncul dari masalah ini.

Anthony Tan dan Tan Hooi Ling pada awalnya tidak memiliki banyak uang. Perjalanan dari MyTeksi ke Grab Mereka hanya memiliki ide bisnis, yang memenangkan juara kedua dalam kompetisi Sekolah Bisnis Harvard. 

 

Mereka kembali ke Kuala Lumpur, Malaysia, dengan tekad kuat untuk membangun MyTeksi, berfokus pada bagaimana teknologi dapat meningkatkan keselamatan dan kemudahan memesan taksi. 

Layanan ini memberi orang cara baru untuk memesan taksi melalui aplikasi, menghilangkan kekhawatiran tentang taksi kosong atau sopir yang tidak jujur.

MyTeksi terus berkembang seiring waktu. Layanan ini membangun kepercayaan antara pengemudi dan penumpang selain menyelesaikan masalah pemesanan taksi. 

Dengan keberhasilan awal ini, layanan dapat diperluas ke negara-negara lain di Asia Tenggara. Pada tahun 2016, MyTeksi berganti nama menjadi Grab dan meluncurkan layanan baru seperti GrabCar, GrabBike, dan GrabFood. 

Perubahan nama ini mencerminkan tujuan perusahaan untuk menjadi penyedia layanan transportasi dan gaya hidup yang lebih luas daripada hanya taksi.

Visi dan Kemitraan yang Kuat

CEO Group, Anthony Tan dikenal sebagai pemimpin yang berorientasi pada hasil dan visioner. 

Pada awalnya, dia dilaporkan bekerja 20 jam sehari karena semangat kerjanya yang luar biasa. Sementara itu, Anthony dilengkapi dengan keahlian manajerial dan operasional yang kuat oleh Tan Hooi Ling, COO. Anthony bertindak sebagai penggerak strategis dan Tan Hooi Ling menjamin kelancaran operasional. Keduanya adalah kombinasi ideal. 

Kemitraan ini memainkan peran penting dalam keberhasilan Grab dalam persaingan ketat, termasuk melawan raksasa di pasar Asia Tenggara seperti Uber.

Untuk memperoleh dominasi pasar, Grab menggunakan strategi akuisisi yang bijak; salah satu contohnya adalah pembelian operasi Uber di Asia Tenggara pada 2018. Dengan langkah ini, Grab menjadi pesaing utama di industri ride-hailing dan delivery. 

Hingga saat ini, Grab terus berkembang, menambahkan layanan keuangan digital (GrabFin), dan berkembang ke berbagai industri lain, menunjukkan bahwa mereka lebih dari sekadar aplikasi transportasi; itu adalah ekosistem digital yang lengkap.

Banyak wirausahawan muda mendapatkan inspirasi dari kisah Anthony Tan dan Tan Hooi Ling.

Mereka menunjukkan bahwa dengan ide yang kuat, kerja keras, dan kolaborasi yang solid, siapa pun dapat mewujudkan impian, bahkan jika itu berarti memulai dengan taksi.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement