Pihak MRT selaku pengelola kawasan Blok M tidak menaikkan harga sewa kios pedagang UMKM. Justru, pihak koperasi yang menaikkan harga sewa kios.
"Koperasi ya (menaikkan harga sewa), MRT nggak. Dan ini bagi MRT, sebenarnya mereka seperti CSR-nya untuk mau membantu masyarakat lah. Bukan bisnisnya MRT sama sekali nggak, untuk membantu itu," kata Pramono.
Pramono sudah berdiskusi dengan Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat mengenai polemik yang terjadi di District Blok M atau Plaza 2 Blok M. Hasilnya, benar ditemukan kenaikan tarif sewa kios yang dilakukan pihak koperasi selaku mitra dari MRT sebagai pengelola UMKM.
"Pertama saya minta untuk kerjasama yang dilanggar oleh koperasi apapun namanya itu, kalau mereka tidak memenuhi apa yang menjadi kesepakatan maka saya minta untuk di-postpone, kerjasamanya dihentikan saja," ujarnya.
"Yang kedua, tadi saya juga sudah berdiskusi dengan Pak Dirut, karena tempat ini dikelola sepenuhnya oleh MRT, maka tempat ini akan digunakan untuk memindahkan bagi siapapun para pedagang yang mau menggunakan tempat ini," lanjut Pramono.
Sementara, Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan pihaknya tidak mengetahui adanya kenaikan harga sewa kios di Blok M. Sebab, tagihan yang selama ini berjalan sesuai dengan kesepakatan yang berlaku.
"Ini tiba-tiba, karena dalam satu bulan terakhir baru ditagihkan ini. Yang sebelumnya itu sesuai dengan kesepakatan," kata Tuhiyat.
Tuhiyat mengungkapkan pihak MRT Jakarta bekerja sama dengan Kopame sejak diminta mengelola kawasan Blok M. Namun, ia mengaku tak mengetahui ada penambahan biaya sewa kios yang dibebankan ke UMKM.
"Sejak kita ditunjuk oleh pemerintah provinsi menata kawasan ini, 1 Januari 2025. Yang itu (kenaikan tarif sewa) kita tidak tahu. Karena kami tidak diberitahu," ungkapnya.
Pramono Anung meminta PT MRT Jakarta untuk memutus kerjasama dengan Koperasi Pedagang Pasar Pusat Melawai (Kopema) dalam mengelola UMKM di district Blok M.
Hal itu dilakukan apabila pihak Kopema tetap ingin tarif sewa kios sebesar Rp15 juta per bulan. Diketahui PT MRT Jakarta menetapkan biaya sewa tarif bawah Rp300 ribu per bulan dan tarif atas Rp1,5 juta per bulan.
"Ya kalau mereka masih tidak mau menaati apa yang menjadi kesepakatan, saya minta diputus, langsung diputus," ujar Pramono.
Dia menegaskan bahwa kenaikan tarif sewa kios dilakukan sepihak oleh Kopema. Pasalnya MRT Jakarta tidak menjadikan sewa kios UMKM sebagai bisnis melainkan hendak membantu melalui program CSR. "Koperasi ya, MRT engga. Dan ini bagi MRT, sebenarnya mereka seperti CSR untuk mau membantu masyarakat lah. Bukan bisnisnya MRT sama sekali nggak, untuk membantu itu," ucapnya.