Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Arahan Danantara, Komisi VI Dukung Penggabungan 3 Anak Usaha Pertamina

Zefanya Hillary Siwalette , Jurnalis-Jum'at, 12 September 2025 |19:11 WIB
Arahan Danantara, Komisi VI Dukung Penggabungan 3 Anak Usaha Pertamina
Inisiatif Pertamina untuk menggabungkan tiga Subholding mendapat dukungan Komisi VI DPR. (Foto: Okezone.com/Pertamina)
A
A
A

JAKARTA - Inisiatif Pertamina untuk menggabungkan tiga Subholding mendapat dukungan Komisi VI DPR. Dukungan tersebut terungkap pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR dan PT Pertamina (Persero), di Jakarta, Kamis. 

”Komisi VI DPR RI mendukung PT Pertamina (Persero) beserta Subholding untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut: Rencana penggabungan operasional Sub Holding PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Pertamina International Shipping sebagai penyelarasan prioritas inisiatif perusahaan dan sejalan dengan arah kebijakan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara),” kata Wakil Ketua Komisi VI Adisatrya Suryo Sulisto sebagai pimpinan sidang saat membacakan kesimpulan RDP.

Selain itu, lanjut Adisatrya, Komisi VI juga mendukung konsolidasi sejumlah unit usaha yang berada di luar bisnis utama Pertamina, sehingga fokus pada bisnis inti di sektor minyak dan gas, serta energi terbarukan, sesuai arahan dan kajian bersama Danantara. 

Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR Rivqy Abdul Halim memberi apresiasi terhadap rencana integrasi tiga Subholding Pertamina.  Dia menyebut, rencana tersebut sebagai sebuah terobosan baik. Begitu juga dengan rencana merger antara Pelita Air dan Garuda Indonesia, Rivqy berharap, ”Semoga menjadi terobosan juga, kerja sama antar BUMN.” 

Mengenai rencana penggabungan, disampaikan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri dalam RDP tersebut. "Kita akan melakukan integrasi hilir yaitu penggabungan operasional antara PT Pertamina Patra Niaga, Kilang Pertamina Internasional dan juga Pertamina International Shipping yang kita targetkan akan selesai pada akhir tahun 2025," kata Simon.

Terkait hal itu pula, Simon mengungkapkan, bahwa Perseroan ke depan akan lebih fokus pada bisnis inti yakni di sektor minyak dan gas (oil and gas) serta energi terbarukan (renewable energy). Dengan demikian, sejumlah unit usaha yang berada di luar bisnis utama akan dipisahkan atau *spin off* dari Perseroan.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement