 
                Dwi Wulan mendesak pemerintah dan bank Himbara untuk mengadopsi kerangka ESG (Environmental, Social, Governance) sebagai panduan penyaluran dana.
"Prinsip ini memastikan arus pembiayaan tidak menyuburkan sektor fosil, melainkan mendorong transformasi menuju ekonomi hijau yang lebih resilien, inklusif, dan berkeadilan," ujarnya.
Juru kampanye energi Trend Asia, Novita Indri, memperingatkan agar tidak ada lagi celah pendanaan ke sektor energi fosil. Hal ini didukung oleh laporan #BersihkanBankmu yang menemukan peningkatan signifikan pendanaan batu bara pada 2021–2024 oleh Himbara.
Laporan tersebut mencatat bahwa lima bank domestik, termasuk Bank Mandiri, BRI, dan BNI, telah mengucurkan pinjaman hingga USD 5,6 miliar kepada perusahaan batu bara terbesar di Indonesia. Bank Mandiri menjadi bank dengan pinjaman terbesar, mencapai USD 3,2 miliar.
(Feby Novalius)