Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ditanya soal Fiscal Dominance, Ini Penjelasan Purbaya 

Anggie Ariesta , Jurnalis-Jum'at, 26 September 2025 |21:31 WIB
Ditanya soal <i>Fiscal Dominance</i>, Ini Penjelasan Purbaya 
Menkeu Purbaya (Foto: Okezone)
A
A
A

"Pak Perry tuh sama saya udah lama, temananya udah 20 tahun lebih lah, kenal baik. Dia researcher, saya researcher juga dulu. Kalau diskusi kadang-kadang di WC tuh. Ketawa Ya gitu lah, kadang-kadang gitu," cerita Purbaya, sembari tertawa.

"Bingung kan lu? Kalau abis rapat, abis di symposium, disana ngepikir gimana-gimana, disitulah. Kadang-kadang di seminar gitu," imbuhnya.

Purbaya menjelaskan bahwa diskusi informal, bahkan di tempat tak terduga seperti toilet saat jeda rapat atau simposium, menunjukkan tingkat kedekatan personal yang akan memastikan kebijakan ke depan berjalan sangat sinkron.

"Jadi kami dengan bank sentral dekat dan kebijakannya akan amat sinkron ke depan. Kita akan menjalankan kebijakan kita masing-masing secara optimal dalam ruang wewenang yang kita punya masing-masing," pungkasnya.

Adapun Fiscal dominance adalah situasi di mana bank sentral (otoritas moneter) dipaksa atau terdorong untuk mengutamakan kepentingan pembiayaan anggaran pemerintah (otoritas fiskal) daripada menjalankan tugas utamanya, yaitu menjaga stabilitas harga (inflasi).

Dalam kondisi fiscal dominance, bank sentral biasanya terpaksa membeli utang pemerintah dalam jumlah besar, yang dapat menyebabkan uang beredar meningkat drastis dan berujung pada inflasi tinggi.

Purbaya berusaha menepis anggapan ini dengan menjamin bahwa BI dan Kemenkeu akan menjalankan kebijakan sesuai kewenangan masing-masing, tetapi dengan tujuan yang sama, yaitu mempercepat pertumbuhan ekonomi

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement