Mahendra menuturkan, perkembangan global tersebut turut memengaruhi sentimen investor dunia.
Risiko yang lebih rendah di sejumlah kawasan dinilai mendorong terjadinya risk on di pasar keuangan global, sehingga menjadi katalis bagi indeks saham di berbagai negara sepanjang September 2025.
"Perkembangan-perkembangan itu turut mendukung risk on investor global sehingga pasar saham global cenderung menguat," jelasnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 8.061,06 atau naik 2,94 persen sepanjang September. Penguatan ini membawa indeks komposit menguat 13,86 persen sejak awal tahun.
"IHSG dan nilai kapitalisasi pasar sempat mencatatkan rekor tertinggi atau all time high di level 8.126,56 pada 24 September 2025," ujar Inarno.
(Dani Jumadil Akhir)