Dari pengalaman itu, lanjutnya, Soemitro menjadi lebih moderat dan terbuka terhadap pemikiran ekonomi pasar bebas. Dia menyimpulkan bahwa Indonesia membutuhkan sistem ekonomi campuran yang menggabungkan keunggulan sosialisme dan kapitalisme.
"Ketika dia (Soemitro) kembali ke Tanah Air, (pemikiran) dia menjadi lebih seimbang, tentunya arah pemikirannya berkiblat pada sosialisme, tetapi dia memahami ada poin penting dari kapitalisme dan pasar bebas. Saat itu, saya masih muda, saya bertanya kepada ayah saya: Apa sistem ekonomi terbaik menurutmu? Dia jawab: Sebenarnya, sistem ekonomi terbaik untuk kita, Indonesia, merupakan sistem ekonomi campuran, kita harus mengambil yang terbaik dari sosialisme, dan yang terbaik dari kapitalisme," ujar Prabowo.
Pada kesempatan itu, Prabowo mengaku sependapat dengan pandangan tersebut. Menurutnya, di era globalisasi dan transformasi teknologi seperti sekarang, tak ada satu sistem ekonomi tunggal yang bisa diterapkan secara mutlak.
"Kita harus, menurut saya, kita harus mencari sistem terbaik yang bekerja untuk negara (kita masing-masing)," ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)