Selain itu, tagihan bersih sistem moneter kepada pemerintah pusat tumbuh 6,5 persen yoy, naik dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat 5,0 persen yoy.
Sementara itu, uang primer (M0) pada September 2025 meningkat 18,6 persen yoy menjadi Rp2.152,4 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Agustus 2025 yang sebesar 7,3 persen yoy.
Pertumbuhan uang primer ini dipicu oleh lonjakan giro bank umum di BI adjusted sebesar 37,0 persen yoy dan uang kartal yang diedarkan sebesar 13,5 persen yoy.
“Berdasarkan faktor yang memengaruhinya, pertumbuhan M0 adjusted telah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas,” tulis laporan BI tersebut.
(Dani Jumadil Akhir)