Kamu tidak perlu menunggu kaya atau memiliki modal besar untuk memulai. Berkat kemajuan teknologi finansial, kini kamu bisa mulai investasi saham dengan modal yang sangat minim. Kunci utamanya adalah hanya menggunakan uang "dingin", yaitu uang yang memang sudah dialokasikan khusus untuk investasi dan tidak akan mengganggu kebutuhan hidup sehari-hari.
4. Pilih Platform Investasi yang Terpercaya
Langkah praktis pertama adalah membuka akun di sekuritas atau aplikasi investasi yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Proses pendaftarannya umumnya cepat dan sepenuhnya online. Kamu hanya perlu menyiapkan dokumen seperti KTP dan NPWP, melakukan verifikasi, dan menyetorkan dana awal ke Rekening Dana Nasabah (RDN). Pilihlah platform yang menawarkan interface yang mudah dipahami dan fitur edukasi untuk membantumu belajar.
5. Lakukan Analisis Sederhana
Sebagai pemula, mulailah dengan menganalisis perusahaan-perusahaan yang produk atau jasanya sudah sangat kamu kenal dan digunakan banyak orang dalam kehidupan sehari-hari.
Tanyakan pada diri sendiri apakah perusahaan ini memiliki prospek bisnis yang cerah? Apakah laporan keuangannya sehat? Dimulai dari perusahaan yang kamu pahami akan membuat proses belajar analisis menjadi lebih kontekstual dan mudah.
6. Mulai dengan Investasi Berkala
Salah satu strategi paling bijak untuk pemula adalah Dollar-Cost Averaging (DCA), yaitu menginvestasikan jumlah uang yang tetap pada interval waktu yang teratur (misalnya, setiap bulan). Dengan berinvestasi secara konsisten, kamu tidak perlu memusingkan fluktuasi harga jangka pendek.
Strategi ini membantu kamu membeli saham pada harga rata-rata, mendisiplinkan kebiasaan menabung, dan memitigasi risiko kesalahan timing pasar.
Selain tips memulai, ada beberapa hal krusial yang wajib kamu perhatikan untuk melindungi modal dan memaksimalkan potensi keuntungan jangka panjang.