“Targetnya pada 2029, Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah global, berada di peringkat pertama. Kontribusi PDB syariah diproyeksikan naik dari 46,72% menjadi 56,11%,” jelas Rosy.
1. Penguatan industri halal dan UMKM halal: daya saing industri halal naik dari 4,46% menjadi 7%.
2. Penguatan ekspor halal dan kerja sama ekonomi syariah internasional: nilai ekspor halal terhadap PDB naik dari 3,69% menjadi 3,92%.
3. Penguatan ekosistem halal: jumlah produk tersertifikasi halal meningkat dari 2,17 juta menjadi 7 juta produk.
4. Penguatan keuangan syariah: aset keuangan syariah terhadap PDB naik dari 42,6% menjadi 51,42%.
5. Penguatan dana sosial syariah: ZIS-DSKL naik dari 0,155% menjadi 0,208%, dan aset wakaf uang naik dari 0,011% menjadi 0,027%.
“Secara keseluruhan, sektor syariah Indonesia sudah berkembang, namun masih memerlukan penguatan,” tutup Rosy.
(Feby Novalius)