JAKARTA - Pemerintah dinilai perlu memberdayakan BUMN energi secara optimal untuk memerangi mafia migas. Cara ini menjadi upaya mempersempit ruang gerak para mafia.
“Saya mendukung penuh langkah pemerintah dalam memerangi mafia migas. Memberdayakan BUMN energi juga menjadi sebuah keniscayaan,” kata Pengamat Energi Ali Ahmudi, Selasa (18/11/2025).
Ketua Kelompok Kajian Ketahanan Energi untuk Pembangunan Berkelanjutan (KEPB) Pranata SPPB UI ini menilai langkah menetapkan Muhammad Riza Chalid (MRC) sebagai tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah 2018–2023 sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah mulai serius membongkar aktor-aktor besar yang telah lama menguasai sektor energi nasional.
“Saya mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan Riza Chalid sebagai tersangka. Riza menjadi tokoh di balik mafia migas yang telah terlalu lama mengakar dalam tata kelola energi. Dan ini bukti bahwa pemerintah serius dalam mengurai kasus mafia migas,” ujarnya.
Ali juga mendorong pemerintah mempercepat transisi energi menuju sumber energi nonfosil dan energi terbarukan. Selain karena masih minim pemain besar, sektor ini bisa menjadi penyeimbang untuk pemenuhan suplai-demand.
“Pengaturan keseimbangan ini bisa terjadi apabila negara melirik sumber energi nonfosil atau energi yang terbarukan, yang memang belum banyak 'pemain' akrab dengan sektor ini,” katanya.