Amran pun mengungkap dugaan impor ini berasal dari Thailand dan Vietnam. Sebab, harga beras dari dua negara tersebut cukup murah dibandingkan Indonesia. "Iya, memang murah karena Indonesia tidak mengimpor beras," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Amran mengatakan bahwa beras ilegal tersebut ditemukan di gudang milik PT Multazam Sabang Group (MSG). "Swasta. Di swasta, PT MSG, Multazam Sabang Group," katanya.
Amran mengungkap alasan yang diduga digunakan pelaku sebagai dasar tindakan mereka. "Jadi, ada alasannya. Itu daerah zona bebas perdagangan, free trade zone. Tetapi itu harus dibaca dengan utuh, harus sesuai dengan kebijakan pusat," katanya.
Amran pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang bekerja sama dan bergerak cepat dalam menyelesaikan masalah ini.
"Kami ucapkan terima kasih pada tim bergerak cepat dan menyegel, tidak mengeluarkan beras yang masuk ke Indonesia, ke Sabang," katanya.