“Yakin dengan dukungan semua pihak, masalah distribusi BBM di wilayah-wilayah terdampak pasti bisa teratasi,” tegasnya.
Kepada masyarakat, Ismoyo berpesan agar tetap tenang dan tidak melakukan panic buying. Pertamina, menurutnya, terus berupaya mengirimkan BBM melalui seluruh instrumen yang dimiliki meski harus menghadapi blokade alam.
“Butuh waktu untuk sampai ke end user. Diharapkan masyarakat sabar dan tenang, dan berhemat dengan stok BBM yang ada,” tuturnya.
Selain itu, dia menyoroti munculnya praktik penimbunan BBM dan lonjakan harga eceran di tengah situasi krisis sebagai tindakan yang tidak dapat ditoleransi. Dia menegaskan bahwa aparat keamanan harus bertindak tegas.
“Wajib hukumnya TNI Polri menegakkan hukum di lapangan. Musibah nasional ini harus melahirkan rasa gotong royong, bukan aji mumpung,” ungkapnya.
Ismoyo juga menekankan pentingnya introspeksi pemerintah terkait tata kelola lingkungan. Ia meminta agar evaluasi perizinan penebangan hutan, pengawasan AMDAL, pengendalian perluasan perkebunan, serta penegakan hukum terhadap praktik ilegal logging dilakukan secara serius.
“Semua itu ikhtiar manusia. Faktor cuaca ekstrem juga berperan, namun itu di luar kendali manusia,” pungkasnya.
(Feby Novalius)