JAKARTA - Pemerintah bersama Pertamina terus memperkuat penanganan darurat bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri dan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra meninjau langsung kondisi serta pemulihan layanan energi di wilayah terdampak khususnya di Sibolga pada Selasa (2/12).
Pada setiap lokasi, Bahlil bersama Pertamina melihat operasional SPBU, titik pengungsian, penyaluran bantuan logistik, hingga infrastruktur energi untuk memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses energi di tengah situasi darurat.
Bahlil memastikan bahwa pasokan BBM dan LPG secara umum cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, akses distribusi di sejumlah wilayah masih terkendala akibat kerusakan infrastruktur jalan. Karena itu, berbagai langkah percepatan dilakukan melalui dukungan jalur distribusi laut dan udara.
"Mobilisasinya untuk ke daerah-daerah yang bisa dijangkau karena jalan putus, jembatan putus, ini yang menjadi persoalan yang kita hadapi bersama. Tapi sekarang kita pakai cara, ada beberapa yang pakai pesawat, ada beberapa juga yang pakai rakit. Kayak di Aceh, di Bireuen itu kita rakit. Untuk muat, naik,” ungkapnya dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Bahlil juga meminta agar SPBU di wilayah terdampak bencana dapat memperpanjang jam layanan, bahkan beroperasi 24 jam bila diperlukan, untuk mendukung pemenuhan energi bagi masyarakat serta kelancaran pergerakan alat berat, ambulans, logistik, dan evakuasi.
Dalam rangka percepatan pemulihan layanan energi, Pertamina terus menyalurkan BBM untuk operasional alat berat pembuka akses jalan, LPG untuk dapur umum, serta Avtur untuk pesawat logistik dan evakuasi BNPB. Pertamina juga mengoperasikan pesawat perintis untuk mendistribusikan BBM ke wilayah yang masih terisolasi seperti Bener Meriah dan Aceh Tengah.