Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Perbanas: Kelas Menengah Bawah Masih Jadi Kelompok Paling Rentan Tekanan Ekonomi

Tangguh Yudha , Jurnalis-Kamis, 11 Desember 2025 |11:37 WIB
Perbanas: Kelas Menengah Bawah Masih Jadi Kelompok Paling Rentan Tekanan Ekonomi
Kelas Menengah Bawah Masih Jadi Kelompok Paling Rentan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Bidang Riset dan Kajian Ekonomi dan Perbankan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Aviliani, mengingatkan bahwa kelompok masyarakat kelas menengah bawah masih menjadi golongan yang paling rentan terhadap tekanan ekonomi. Hal ini disampaikannya dalam Konferensi Pers CEO Forum Economic Outlook 2026, Rabu (10/12/2025).

Aviliani menjelaskan bahwa pembagian daya beli masyarakat dapat dilihat melalui tiga kelompok besar. Kelompok pertama merupakan masyarakat berpenghasilan menengah atas dan atas. Kemudian kelompok kedua adalah masyarakat kelas menengah bawah. Dan kelompok ketiga adalah kelompok berpendapatan rendah.

Menurutnya, kelompok menengah bawah, yang ditandai sebagai kelompok kuning, menjadi pihak yang mengalami tekanan paling besar.

"Kelompok kuning ini yang paling kena masalah sebenarnya. Kalau yang bawah (kelompok berpendapatan rendah) ini cenderung kita lihat pendapatannya justru naik. Kenapa? Karena BLT (Bantuan Langsung Tunai) makin banyak, subsidi juga makin besar," jelasnya dikutip, Kamis (11/12/2025).

Dia menambahkan bahwa peningkatan kelompok masyarakat menengah bawah bukan disebabkan membaiknya pendapatan, melainkan karena banyak dari mereka yang terdampak PHK, terutama di sektor padat karya. Para pekerja tersebut kemudian turun ke sektor informal, sehingga jumlah masyarakat kelas menengah bawah meningkat.

"Nah ini bahaya, kalau makin banyak yang kuning (menengah bawah) tidak tertangani oleh Pemerintah karena tidak dapat BLT dan tidak dapat subsidi. Nah inilah cenderung yang paling bermasalah. Dan ini yang paling bahaya kalau tidak ditingkatkan pendapatannya. Ini yang membuat social unrest bisa terjadi itu biasanya di kelas ini," sebut Aviliani.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement