Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bukan Rp10.000, Gus Ipul Minta Purbaya Naikkan Dana Jaminan Hidup Korban Bencana Jadi Rp15.000 per Hari

Binti Mufarida , Jurnalis-Rabu, 24 Desember 2025 |08:51 WIB
Bukan Rp10.000, Gus Ipul Minta Purbaya Naikkan Dana Jaminan Hidup Korban Bencana Jadi Rp15.000 per Hari
Bukan Rp10.000, Gus Ipul Minta Purbaya Naikkan Dana Jaminan Hidup Korban Bencana Jadi Rp15.000 per Hari (Foto: Kemensos)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul bertemu dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membahas usulan kenaikan bantuan jaminan hidup (Jadup) untuk korban bencana banjir di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Gus Ipul meminta bantuan jaminan hidup naik menjadi Rp15.000.

Pemberian bantuan Jadup merupakan salah satu upaya penanganan dan pemulihan pascakedaruratan bencana di Sumatera. Di samping bantuan darurat, bantuan pengisian perabotan rumah, serta program pemberdayaan ekonomi bagi keluarga terdampak.

"Permensos lama itu sejak tahun 2015, ada revisi tahun 2020, nilainya (Jadup) tetap sama, besarnya tetap sama yaitu Rp10.000. Maka kami mengusulkan besarnya ini dinaikkan dari Rp10.000 ke berapa nanti yang sekarang sedang hitung, dan kita akan menghitung dengan Kementerian Kesehatan," kata Gus Ipul dalam keterangannya, dikutip Rabu (24/12/2025).

Gus Ipul menjelaskan bahwa bantuan Jadup ini adalah per orang, per individu yang bisa dimanfaatkan untuk membeli lauk pauk. "Misalnya ini misalnya jangan salah tulis lagi, misalnya nanti Rp15.000 per orang per hari. Untuk membeli lauk pauk," ujarnya.

"Kalau Rp15.000 kali sebulan berapa berarti itu nanti? Rp450.000 per bulannya. Jadi untuk membeli lauk pauk," tambahnya.

Gus Ipul menjelaskan bahwa usulan ini masih dalam proses pengajuan Kemensos, supaya dapat diakomodasi oleh Kementerian Keuangan pada perencanaan anggaran tahun depan.

"Ini masih dalam pengajuan Kementerian Sosial untuk mendapatkan paling tidak nanti itu akomodasi dari Kementerian Keuangan, guna anggaran tahun depan," tuturnya.

 

Ke depan, bantuan Jadup akan disalurkan dalam bentuk tunai per individu dan dimanfaatkan untuk membeli lauk-pauk. Terkait skema penyaluran, data penerima manfaat berasal dari data tunggal hasil asesmen Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kemensos, dan Pemerintah Daerah.

"Jadi datanya tunggal ya, diasesmen, dilakukan pendataan oleh Pemerintah Daerah dan BNPB, kami juga ikut mendata, dan data ini digunakan bersama," ujar Gus Ipul.

Pertemuan Mensos Gus Ipul dengan Menkeu Purbaya juga membahas beberapa hal terkait anggaran dalam penanganan kebencanaan yang disalurkan lewat Kemensos.

"Mulai dari dukungan logistik, kemudian penyediaan dapur umum, lalu juga pengerahan SDM seperti Tagana misalnya. Dan juga kita mendukung pada saat pascakedaruratan, pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi," jelasnya.

Terdapat beberapa dukungan yang diberikan oleh Kemensos pada masa rehabilitasi dan rekontruksi. Selain bantuan Jadup, korban bencana juga akan memperoleh bantuan pengisian perabotan rumah senilai Rp3 juta per keluarga.

"Pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi, kita memberikan beberapa dukungan. Yang ini melengkapi dukungan-dukungan dari BNPB dan juga Kementerian yang lain," kata Gus Ipul.

Usulan kenaikan bantuan Jadup ini mendapat sambutan positif dari Menkeu Purbaya. "Ya Alhamdulillah akan didiskusikan lagi nanti dengan stafnya beliau,  lewat kesekjenan nanti ditindaklanjuti," ungkap Gus Ipul.
 

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement