Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IHSG Cetak Rekor All Time High 24 Kali Sepanjang 2025, Dirut BEI: 2 Kali Trading Halt 

Anggie Ariesta , Jurnalis-Selasa, 30 Desember 2025 |18:52 WIB
IHSG Cetak Rekor All Time High 24 Kali Sepanjang 2025, Dirut BEI: 2 Kali Trading Halt 
IHSG Cetak Rekor All Time High 24 Kali Sepanjang 2025, Dirut BEI: 2 Kali Trading Halt (Foto: Aldhi Candra/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pasar modal Indonesia resmi menutup kalender perdagangan tahun 2025 dengan catatan beberapa rekor. Tercatat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2025 ditutup menguat ke level 8.646,93. 

Meski sempat diguncang ketidakpastian hebat pada awal tahun, Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil membuktikan resiliensinya dengan mencetak puluhan rekor baru dan pertumbuhan basis investor yang masif.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, tahun ini sebagai periode pembuktian ketangguhan pasar modal nasional dalam menghadapi tekanan domestik maupun global.

Pada paruh pertama 2025, pasar modal Indonesia dihantam badai volatilitas akibat eskalasi perang dagang dan gejolak geopolitik dunia. Kondisi ini sempat membuat indeks terjun bebas hingga memicu protokol darurat bursa.

"IHSG mengalami koreksi yang cukup dalam, dengan titik terendah di pertengahan Maret hingga awal April 2025 mencapai level 5.996, sehingga diberlakukan dua kali trading halt." ungkap Iman dalam seremoni penutupan perdagangan di Gedung BEI, Selasa (30/12/2025).

Menghadapi krisis tersebut, BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organization (SRO) melakukan langkah penyelamatan strategis. 

Kebijakan seperti izin buyback saham tanpa RUPS, penyesuaian mekanisme auto rejection bawah (ARB), hingga penguatan pengawasan pasar menjadi kunci stabilitas.

 

Memasuki semester kedua, optimisme kembali pulih. IHSG tidak hanya bangkit dari fase pemulihan, tetapi juga melesat hingga memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah (All-Time High) sebanyak 24 kali. Kapitalisasi pasar pun menembus rekor baru di atas Rp16.000 triliun.

Kebangkitan ini didukung oleh basis investor yang semakin kuat. Saat ini, jumlah investor pasar modal Indonesia telah menembus angka psikologis 20 juta investor, dengan rata-rata 901.000 investor aktif setiap bulannya.

Dari sisi emiten, meski secara kuantitas jumlah perusahaan yang melantai di bursa lebih sedikit, namun kualitas pendanaan menunjukkan tren positif. Terdapat 26 emiten baru tahun ini, di mana 6 di antaranya merupakan IPO kelas kakap atau lighthouse company.

"Hal yang perlu digaris bawahi adalah, meskipun jumlah IPO saham tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, namun total fundraise sebesar Rp18,1 triliun mengalami peningkatan sebanyak 27 persen dibandingkan tahun 2024," tegas Iman.

Iman menekankan bahwa kesuksesan tahun ini bukan hanya soal angka, melainkan soal ketepatan respon dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam menjaga infrastruktur perdagangan tetap andal dan adaptif.

"Dari dinamika yang kita lalui sepanjang 2025, kita belajar bahwa kesempatan tidak datang dua kali. Namun yang jauh lebih penting adalah bagaimana kita memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan kesiapan, ketepatan respon, dan juga kolaborasi yang kuat," pungkasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement