Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Inflasi Lhokseumawe Tertinggi di Sumatera

Salman Mardira , Jurnalis-Senin, 02 April 2012 |14:34 WIB
 Inflasi Lhokseumawe Tertinggi di Sumatera
Ilustrasi. Corbis.
A
A
A

BANDA ACEH – Kota Lhokseumawe mengalami inflasi sebesar 0,55 persen pada Maret 2012, akibat naiknya harga berbagai jenis barang dan jasa. Angka inflasi ini tercatat tertinggi di Sumatera.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Syeh Suhaimi mengatakan, inflasi di Lhokseumawe secara umum disebabkan adanya kenaikan pada kelompok bahan makanan yang mencapai 1,475 persen.

"Kenaikan harga ini kalau kami lihat memang ada kaitannya dengan dua isu yaitu naiknya harga Bahan Bakar Minyak dan adanya isu kenaikan gaji PNS pada bulan lalu sebesar 10 persen," kata Suhaimi dalam konferensi pers di Banda Aceh, Senin (2/4/2012).

Komoditas yang memberi andil cukup tinggi terhadap inflasi di Lhokseumawe adalah ikan segar dan ikan yang diawetkan juga.
Menurut Suhaimi indeks harga konsumen (IHK) Lhokseumawe pada Maret lalu naik menjadi 134,60 dari 133,86 pada Februari 2012.
 
Sepanjang tahun ini Lhokseumawe tercatat mengalami inflasi 1,20 persen. Sedangkan secara year on year (Maret 2011-Maret 2012) kota terbesar kedua di Aceh ini dilanda inflasi 4,15 persen.

Selain Lhokseumawe, BPS Aceh juga mencatat kota Banda Aceh pada bulan lalu mengalami inflasi 0,41 persen. Secara agregat Provinsi Aceh mengalami 0,48 persen pada Maret 2012.

Suhaimi mengatakan, secara historis Aceh selalu mengalami deflasi pada Maret, namun tahun ini kota-kota di Provinsi itu justru mengalami inflasi. Hal ini akibat adanya isu kenaikan harga BBM pada bulan lalu yang mempengaruhi naiknya harga berbagai barang dan jasa.

Pada Maret 2012, dari 66 kota di Indonesia dipantau IKH tercatat 34 kota mengalami inflasi dan 32 lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 1,33 persen dan terendah di Malang sebesar 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,44 persen dan terendah di Pekan Baru sebesar 0,03 persen.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement