Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Antam Lobi Konsumennya Bayar Bea Keluar Bijih Nikel

Widi Agustian , Jurnalis-Rabu, 16 Mei 2012 |11:37 WIB
Antam Lobi Konsumennya Bayar Bea Keluar Bijih Nikel
Logo Antam. (Foto: Antam)
A
A
A

JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengatakan, sejumlah konsumen bijih nikelnya sudah menyatakan kesediaannya untuk menanggung seluruh beban bea keluar ekspor tambang.

Sekretaris Perusahaan Antam Tedy Badrujaman menjelaskan, sejalan dengan rencana pembebanan bea keluar tersebut, Antam sedang melakukan negosiasi dengan seluruh konsumen untuk dapat menanggung seluruh beban bea tersebut.

"Beberapa konsumen bijih nikel Antam telah menyatakan kesediaannya untuk menanggung beban bea keluar," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (16/5/2012).

Tedy menjelaskan, sehubungan dengan rencana pembebanan bea keluar terhadap ekspor bijih tambang sebesar 20 persen, disampaikan sampai saat ini penetapan pembebanan bea keluar tersebut belum ditetapkan Pemerintah.

Pembebanan bea keluar tersebut menurut rencana akan dikenakan pada komoditas bijih nikel, yang berkontribusi 27 persen terhadap penjualan bersih Antam pada kuartal I-2012. Komoditas feronikel, emas, perak, batu bara dan jasa pemurnian Antam yang berkontribusi 73 persen terhadap penjualan bersih Antam di kuartal I-2012 tidak akan dikenakan bea keluar.

Antam juga menyampaikan kepada publik bahwa rekomendasi dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang merupakan salah satu syarat  untuk memperoleh status sebagai Eksportir Terdaftar dari Kementerian Perdagangan untuk tetap dapat melakukan ekspor bijih telah diperoleh.

"Antam memiliki komitmen untuk terus memberi imbal hasil yang maksimal kepada pemegang saham dan akan berupaya agar marjin perusahaan tidak terpengaruh dengan adanya pembebanan bea keluar ekspor tambang tersebut," jelas dia.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement